1. PENDAHULUAN
Pada bagian ini dijelaskan secara
spesifik mengenai (1) latar belakang pemilihan judul dan (2) fokus pembahasan.
Kedua hal tersebut dijelaskan melalui sub-subbab berikut ini.
1.1. Latar Belakang
Arus
merupakan pergerakan yang disebabkan perpindahan
masa air dari suatu tempat ke tempat lain. Gerakan arus perairan dibangkitkan
terutama oleh angin yang berhembus dan topografi muka air laut. Arus laut yang disebabkan karena tiupan angin merupakan arus
permukaan yang disebut drift.
Hasil penelitian Widyastuti et
al. (2010) menunjukan bahwa
arus yang bergerak dari Benua Asia menuju Benua Australiadisebabkan oleh
pengaruh angin muson barat, sedangkan arus yang bergerak dari Benua Australia
menuju Benua Asia dipengaruhi angin muson timur. Arus yang terjadi karena
perbedaan topografi muka air laut, contohnya arus kompensasi atau arus balik
atau arus sungsang yang terdapat di daerah ekuator. Faktor-faktor lainnya yang
menyebabkan terjadinya arus adalah perbedaan temperatur, salinitas, kepadatan
air, gelombang pasang-surut dan bentuk pantai. Perbedaan temperatur menyebabkan
perbedaan kepadatan air sekaligus perbedaan salinitas. Air yang lebih padat dan
bersalinitas tinggi akan turun dan mengalir ke bagian bawah disebut arus bawah,
sedangkan air yang kurang padat dan bersalinitas rendah akan bergerak di bagian
bawah permukaan sebagai arus permukaan. Proses penaikan massa air karena
salinitas rendah atau suhu yang tinggi akan membawa nutrien ke permukaan
perairan sehingga tingkat kesuburan meningkat.
Abrasi
atau erosi air laut adalah perusakan atau pengikisan pantai akibat terpaan
gelombang laut yang terjadi terus menerus terhadap dinding pantai. Tinggi rendahnya erosi akibat air
laut dipengaruhi oleh besar kecilnya gelombang laut yang menerpa dinding
pantai. Bentang alam yang dihasilkan dari erosi air laut antara lain, cliff (tebing
terjal), notch (takik), gua di pantai, danwave cut platform (pegunungan
yang terpotong gelombang), tanjung, dan teluk.Pada awalnya gelombang yang
menerpa batuan di pantai membuat batuan tersebut retak. Retakan yang semakin
besar dan membentuk notch, dan semakin dalam membantuk gua pantai. Akibat
diterjang geombang terus – menerus, atap gua runtuh dan membentuk cliff danwave
cut platform. Danpak erosi pada pantai adalah akan mengubah garis pantai
dan polutan beserta endapan dari erosi yang terbawa air akan
menumpuk pada suatu tempat.
Gelombang laut secara
ideal dapat dipandang berbentuk gelombang yang memiliki ketinggian puncak
maksimum dan lembah minimum. Pada selang waktu tertentu, ketinggian puncak yang
dicapai serangkaian gelombang laut berbeda-beda,
bahkan ketinggian puncak ini berbeda-beda untuk lokasi yang sama jika diukur
pada hari yang berbeda. Bila waktu yang diperlukan untuk terjadi sebuah
gelombang laut dihitung dari data jumlah gelombang laut yang teramati pada
sebuah selang tertentu, maka dapat diketahui potensi energi
gelombang laut di titik
lokasi tersebut. Potensi energi gelombang laut
pada satu titik pengamatan dalam satuan kw per meter berbanding lurus dengan
setengah dari kuadrat ketinggian signifikan dikali waktu yang diperlukan untuk
terjadi sebuah gelombang laut. Dari data tersebut, diketahui bahwa pantai barat
Pulau Sumatera bagian selatan dan pantai selatan Pulau Jawa bagian barat
berpotensi memiliki energi gelombang laut
sekitar 40kw/m. Prinsip kerja
yang mengkonversi energi gelombang laut
menjadi energi listrik adalah mengakumulasi energi gelombang laut
untuk memutar turbin generator. Karena itu sangat penting memilih lokasi yang
secara topografi memungkinkan akumulasi energi.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar
wilayanya adalah lautan. Dengan lautan yang luas Indonesia mempunyai potensi
arus pada permukaan air laut yang bagus untuk dimanfatkan sebagai enrgi
terbarukan. Pola arus pada permukaan samudera dimodifikasi oleh
faktor-faktor fisik dan berbagai variabel seperti friksi, gravitasi, gerak
rotasi Bumi, konfigurasi benua, topografi dasar laut, dan angin lokal.
Interaksi berbagai variabel itu menghasilkan arus permukaan air laut yang
rumit. Gelombang yang datang menuju pantai membawa massa air dan momentum,
searah penjalaran gelombangnya. Hal ini menyebabkan terjadinya arus di sekitar
kawasan pantai.
Untuk mengatasi hal
tersebutdapat
dilakukan beberapa hal seperti penanaman pohon
mangrove sebagai pemecah gelombang untuk mencegah abrasi dan erosi pada bibir
pantai. Pemukiman masyarakat dapat direlokasi untuk menghindari ancaman
pengikisan air laut. Namun kedua solusi tersebut tidak efisien karena akan
menimbulkan masalah lain. Dibutuhkan alternatif solusi yang dapat
dimanfaatkan secara praktis dan efektif, salah satunya adalah BEPESTIF (Beton Pencegah Erosi Sebagai
Energi Alternatif ) yang dijelaskan
lebih lanjut pada bagian pembahasan.
1.2. Fokus Pembahasan
Berdasarkan latar belakang yang telah
dikemukakan pada sub bab sebelumnya, berikut ini dipaparkan secara rinci
beberapa hal yang menjadi fokus pembahasan dalam makalah.
1)
Konsep dasar pemanfaatan gelombang air
laut menggunakan turbin dan eferk seeback untuk BEPESTIF (Beton Pencegah Erosi Sebagai Energi Alternatif )
2)
Prinsip kerja dari BEPESTIF (Beton Pencegah Erosi Sebagai Energi Alternatif )
3)
Kelemahan serta kelebihan dari BEPESTIF (Beton Pencegah Erosi Sebagai
Energi Alternatif )
2. BAHASAN
Berdasarkan
pendahuluan yang telah dijelaskan pada sub bagian sebelumnya, berikut adalah
paparan secara rinci mengenai informasi yang disajikan pada bab ini meliputi :
(1) Konsep dasar pemanfaatan gelombang air laut menggunakan turbin dan eferk
seeback untuk BEPESTIF (Beton Pencegah
Erosi Sebagai Energi Alternatif ), (2) Prinsip kerja dari BEPESTIF (Beton Pencegah Erosi Sebagai
Energi Alternatif ), dan (3)
Kelemahan
serta kelebihan dari BEPESTIF (Beton
Pencegah Erosi Sebagai Energi Alternatif ). Empat informasi tersebut
dijabarkan secara rinci melalui sub-sub bagian berikut.
2.1 Konsep
Dasar Pemanfaatan Gelombang
Air Laut Menggunakan Turbin dan Efek Seeback
Konsep
yang akan diterapkan pada BEPESTIF (Beton
Pencegah Erosi Sebagai Energi Alternatif menggunakan
prinsip
kerja termoelektrik dan turbin. Termoelektrikdan turbin digunakan untuk memanfaatkan gelombang laut
sebagai energi terbarukan. Pada dasarnya prinsip kerja
teknologi yang mengkonversi energi gelombang laut menjadi energi listrik adalah
mengakumulasi energi gelombang laut untuk memutar turbin generator. Gelombang air lautyang berupa energi kinetikakan
memutar turbin. TurbinCrossflow berputar akan dikonversikan menjadi besaran listrik. Karena
itu, sangat penting memilih lokasi yang secara topografi mempunyai potensi energy yang besar.
Prinsip kerja termoelektrikberdasarkan Efek Seebeck, yaitu “jika 2 buah logam yang berbeda
disambungkan salah satu ujunganya, kemudian diberikan suhu yang berbeda pada
sambungan, maka terjadi perbedaan tegangan pada ujung yang satu dengan ujung
yang lain”. Teknologi
termoelektrik bekerja dengan mengonversi perbedaan suhu menjadi besaran listrik secara langsung
(generator termoelektrik).
BEPESTIF
(Beton Pencegah Erosi Sebagai Energi Alternatif )terdiri dari dua bagian utama. Bagian pertama adalah
beton pemecah gelombang yang ditempatkan pada bibir pantai yang berpotensi
terjadi erosi. Beton akan dilengkapi dengan bahan thermoelektrik sebagai sumber
energy yang pertama. Thermoelektrik akan membandingkan suhu antara permukaan
dan didasar laut. Bagian yang kedua berupa turbin yang akan menghasilkan
besaran listrik ketika mendapat hantaman gelombang air laut. TurbinCrossflow akan dipasang dibagian tengah beton pemecah gelombang
dengan posisi turbin inlet horizontal
Gambar. Turbin crossflow dengan posisi inlet horizontal
2.2 Prinsip kerja dari BEPESTIF (Beton Pencegah Erosi Sebagai
Energi Alternatif )
Prinsip
kerja dari BEPESTIF (Beton
Pencegah Erosi Sebagai Energi Alternatif ) adalah
memanfaatkan dua sumber energi alternative yaitu thermoelektrik yang
membandingkan suhu pada permukaan dan didasar laut, dan memanfaatkan energi
kinetic gelombang air laut untuk
menggerakkan turbin yang nantinya akan menghasilkan energy listrik.
Thermoelektrik yang dipasang pada dinding beton pemecah gelombang mempunyai
karakteristik dapat menghasilkan besaran listrik apabila kedua ujungnya
mempunyai perbedaan suhu. Semakin besar perbedaan suhu maka akan semakin besar
pula energi listrik yang dihasilkan. Energi listrik yang dihasilkan akan
dikombinasikan dengan energi listrik yang dihasilkan oleh turbin crossflow yang
digerakkan oleh energi kinetic gelombang air laut. Sehingga energi kinetic yang
pada awalnya bersifat erosif akan diubah menjadi energi yang bermanfaat bagi
manusia
2.3 Kelemahan serta kelebihan dari BEPESTIF (Beton Pencegah Erosi Sebagai
Energi Alternatif )
Pada sub bagian ini akan dijelaskan
secara rinci mengenai kekurangan
dan kelebihan BEPESTIF
(Beton Pencegah Erosi Sebagai Energi Alternatif )
2.3.1 Kekurangan :
Pemasangan alat pengkonversi yang sulit diterapkan di Indonesia.
Terdapat banyak alasan mengapa konsep ini sulit diterapkan di Indonesia salah
satunya adalah energy yang dihasilkan gelombang air laut tidak stabil yang
disebabkan oleh angin sehingga energy
listrik yang dihasilkan tidak konstan.
Suhu yang terdapat pada air laut tidak
stabil karena terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain yaitu Letak ketinggian dari permukaan laut dan kedalaman,
Intensitas cahaya matahari, Presipitasi
dan evaporasi, dan Kecepatan angin dan
sirkulasi udara.
2.3.2 Kelebihan :
Sebagai sumberenergi alternatif, BEPESTIF (Beton Pencegah Erosi Sebagai
Energi Alternatif ) adalah solusi bagi menipisnya sumber energi fosil. Alat
ini selain difungsikan sebagai sumber energi juga ramah lingkungan. Proses
kerja dari BEPESTIF (Beton Pencegah Erosi
Sebagai Energi Alternatif ) tidak
menimbulkan limbah kelingkungan. Selain itu dampak erosi pada bibir pantai
dapat diminimalisir dengan adanya BEPESTIF
(Beton Pencegah Erosi Sebagai Energi Alternatif )
3. PENUTUP
Pada bagian ini dijelaskan secara
spesifik mengenai simpulan dari pembahasan sebelumnya. Simpulan dijelaskan
melalui bahasan berikut ini.
3.1 Simpulan
BEPESTIF (Beton
Pencegah Erosi Sebagai Energi Alternatif ) merupakan suatu
alat pembangkit dan pengkonversi energi ke energi listrik. Energi yang
dimanfaatkan dalam prosesnya adalah energi kinetik gelombang air laut yang
dikonversi menggunakan turbin crossflow dan energi suhu yang dikonversi melalui
material thermoelektrik. Thermoelektrik yang dipasang pada dinding beton
pemecah gelombang mempunyai karakteristik dapat menghasilkan besaran listrik
apabila kedua ujungnya mempunyai perbedaan suhu. Semakin besar perbedaan suhu
maka akan semakin besar pula energi listrik yang dihasilkan. Energi listrik
yang dihasilkan akan dikombinasikan dengan energi listrik yang dihasilkan oleh
turbin crossflow yang digerakkan oleh energi kinetic gelombang air laut.
Kekurangan
dari BEPESTIF (Beton Pencegah Erosi
Sebagai Energi Alternatif ) pemasangan
alat pengkonversi yang sulit diterapkan di Indonesia. Terdapat banyak alasan
mengapa konsep ini sulit diterapkan di Indonesia salah satunya adalah
parameter sumber energi yang tidak konstan. Sedangkan kelebihannya adalah sebagai sumber energi
alternatif, BEPESTIF (Beton Pencegah
Erosi Sebagai Energi Alternatif ) adalah solusi bagi menipisnya sumber
energi fosil. Alat ini selain difungsikan sebagai sumber energi juga ramah
lingkungan.
Daftar Rujukan
Astuti.
2012. Arus dan Gelombang. (online),
https://astutipage.wordpress.com/2012/10/26/arus-dan-gelombang/
, diakses pada tanggal 6 desember 2015 pada pukul 14.07 wib
Sapa. 2015. Pengertian Jenis dan Dampak Erosi. (online),
Dewan
Kelautan Indonesia. 2015. http://www.dekin.kkp.go.id,
diakses pada tanggal 6 desember 2015 pada pukul
14.46 wib
0 komentar :
Posting Komentar
Tolong Kasih Komentarnya, ya...!!!! ^_^